dulu ia tak bercelana
tiada risi
melompat, berlari, menyusu
berlari, menyusu, melompat
dendang dendang kecil menyeruak
ia tersungkur kini,
duduk pun di ujung sudut
menghardik sendiri di depan kaca
mentertawakan tubuhnya
dia sudah menjadi dara
dadanya pun sudah mekar
ia terbujur semu kini
tertatih merengkuh diri
tiada cinta
entah kemana kharisma
tetapi dia seorang dara
hatinya suci tersakiti