yang oleh ibunya dituliskan di langit-langit kamar
"untuk apakah semua ini ibu?" tanyanya suatu ketika
perempuan yang selalu menyelinap dalam mimpi jahatnya
yang selalu pula menerbitkan air liur untuk menculiknya dari genggaman
lelaki yang dipanggilnya ayah, mengoleskan minyak urut ke telapak
kakinya
"agar kita memberi makna," jawab perempuan itu
tapi setiap kali ia sampai pada namanya
selalu ia gagal mengeja