Yang pergi saat langit cerah dan awan putih bersih
Penaku telah kosong dicabut bandang yang menjemput
Kataka jadi bisu melihat maut yang tak lekas surut
Seorang bocah tepekur di beranda Baiturrahman
Ke mana ia mengadu
sedang ibu hanya tinggalkan kain koyak
Ke mana ia berlindung
sedang bapak hanya tanggalkan kopiah lusuh
Air mata kering sendiri, tapi duka tak jua pergi
laut tak lagi pasang, namun buihnya terus bersarang
menebar sekarat di dusun-dusun
sepanjang Banda, Tapaktuan, dan calang
menabur ajal di pesisir-pesisir
sepanjang Singkil, Sigli, dan Bireun
Berhari kupikir apa yang kutulis tentang kalian
Yang pergi saat langit cerah dan awan putih bersih
Mata bocah di beranda Baiturrahman
Menggurat sejumput doa
Inalillahi wa ina ilaihi rojiun
Inalillahi wa ina ilaihi rojiun
Tak ada lagi yang mampu kutulis tentang kalian
Yang tersisa dari pagi yang runtuh
*****
Sumber: parisvanjavaa