Lewat layar-layar kaca kita saksikan
gelombang tsunami
Mengejar anak-anak manusia
Menerjang, menghempas ganas siapa saja
tak pandang usia atau jabatan
Mayat-mayat pun bergelimpangan di jalan-jalan
Berselimut koran-koran bekas
Plastik-plastik cabik dan ada pula terbujur kaku
Mengenaskan tanpa sehelai daun pun
Gempa dan gelombang tsunami
di bumi Serambi Mekah
Menyisakan ketidakmampuan melukiskan
kata-kata kepiluan, kesedihan, keperihan
emosi dan empati
Kita seakan kehilangan tinta untuk menulis
kehilangan air mata untuk menangis
yang tersisa adalah suci perenungan
kita tak berhak menggugatNya
Tuhan, murkakah kau pada kami?
ah, tak usahlah kita bertanya panjang
lehiatlah betapa hati kita sendiri
ingin begitu jujur menjawabnya...
*****
Sumber: parisvanjavaa