mulus menerimanya
tak sempat menolaknya
pulang ke dasar
bila berakhir dalam tenang
muram mencatat derita
kenangan yang sulit
trauma yang berbunga
ii
pertemuan ini hebat
perkenalan yang mengajar
tenat yang getar
gegar yang mencalar -
damai pantai
melupakan gelombang kecil
yang sering bermain di giginya
menjadi lorong ajaib
sebuah perjalanan
yang teruja
iii
demikian kias alami
dalam kelam lorong cahaya mendorong
makna kemulusan diri
tsunami hanya gelombang kecil
dari seluruh gelombang keagungan-Nya
titiknya di cermin pandang
peristiwa demi peristiwa
menguji alpa
iv
tsunami bukan hanya nama
tapi gelombang ini melebar andatila diri
mengakar ukhuwah
v
tsunami tidak hanya nama
tapi lorong untuk kembali
Ikatan Penulis Sabah,
6 Januari 2005
Sumber: parisvanjavaa